Lord Shani naik ke takhta kosmogonya
Di ruang angkasa yang luas, Lord Shani duduk dengan khidmat di singgasana batu hitamnya, tempat tinggal kosmiknya adalah platform telanjang dari batu hitam bergerigi yang mengambang di ruang hampa berbintang. Cincin Saturnus berkedip-kedip di kejauhan, melemparkan cahaya samar di atas batu yang gelap. Tahtanya, yang tajam dan agung, mencerminkan sifatnya yang teguh dan pantang menyerah sebagai penguasa karma. Sosok Shani yang redup dan tinggi mengenakan jubah gelap yang tergerai, wajahnya tajam dan tampan, memancarkan kekuatan dan ketenangan. Di tangan kanannya ia memegang tongkat dengan ujung perak yang melambangkan keadilan dan disiplin. Meskipun sosoknya samar-samar pincang, penampilannya adalah otoritas yang tenang. Di bahu kirinya duduk seekor burung gagak, bulu-bulunya yang hitam licin menyatu dengan bayang-bayang, melambangkan sifat waspada Shani dan hubungannya dengan keseimbangan karma. Burung itu tetap menjadi teman diam yang mencerminkan kewaspadaannya. Adegan itu damai namun mengesankan, dan dengungan energi kosmik yang lemah mengelilinginya. Bintang-bintang berkedip di atas, berputar dalam pola yang menggemakan siklus kehidupan dan karma. Tuan Shani, dalam kemuliaannya yang redup, duduk dengan tenang, memancarkan kebijaksanaan para pemuja Tuan Shiva, sementara burung gagak berjaga-jaga di sampingnya, selalu menjaga hukum alam semesta.

Ethan